Friday, December 05, 2008

Pengenalan GSM
(Global System for Mobile Communication)



Seiring dengan mobilitas penduduk dunia dan perdagangan internasional yang semakin maju, maka dibutuhkan sarana telekomunikasi yang bisa dibawa dalam perjalanan (Mobile).

Pada awal tahun 80an di beberapa negara Eropa mulai diuji cobakan teknologi selular, yaitu penggunaan pesawat radio komunikasi yang bisa dibawa dalam suatu wilayah tertentu yang disebut sel-sel (cells). Antara lain yaitu system NMT yang dikembangkan Ericsson di negara-negara Skandinavia, system CNET yang dikembangkan Siemens di Jerman dan system TACS atau AMPS yang dikembangkan di Inggris.

Untuk mengatasi adanya bermacam-macam system yang tidak standar ini maka pada tahun 1982 negara-negara di Eropa membentuk organisasi yang dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi inilah yang mempelopori teknologi selular yang dikenal saat ini yaitu GSM (Global System for Mobile Communication).
Kemudian pada tahun 1991 system selular yang tadinya masih menggunakan teknologi analog digantikan sepenuhnya dengan teknologi digital. Sedangkan standar yang dipergunakan disebut ETSI (European Telecomunication Standard Institute).

Sesuai dengan aturan ITU (International Telecommunication Union) frekuensi yang digunakan oleh jaringan GSM adalah pada range 900 MHz, yaitu frekuensi uplink: 890–915 MHz dan frekuensi downlink: 935–960 MHz. Bandwidth/lebar pita yang digunakan adalah 25 Mhz dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dengan demikian akan diperoleh jumlah kanal sebanyak 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan sebagai kanal suara dan 1 kanal untuk signaling.

Dengan jumlah kanal yang terbatas tersebut sehingga tidak bisa mengikuti perkembangan jumlah percakapan yang terus meningkat, maka ITU memutuskan untuk menambah alokasi frekuensi untuk selular yaitu di frekuensi 1800MHz, yang disebut DCS (Digital Cellular System) atau GSM1800. Pembagian frekuensinya adalah uplink: 1710-1785 Mhz dan frekuensi downlink: 1805-1880 Mhz. Bandwidth yang tersedia sebesar 75 Mhz dengan lebar kanal yang sama yaitu 200 Khz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal.

Di Indonesia, pada awalnya jaringan selular masih menggunakan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System), kemudian teknologi GSM masuk menggantikan versi analog tersebut pada tahun 1993 dengan berdirinya PT.Satelindo. Berikutnya berdiri PT.Telkomsel pada tahun 1995 yang merupakan anak perusahaan PT.Telkom dan PT.Indosat, dimana kemudian berkembang sangat pesat menjadi operator GSM terbesar karena didukung oleh perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1996 mulai beroperasi PT.Exelcomindo yang menjadi operator GSM ketiga di Indonesia.


Akan dilanjutkan dengan dasar-dasar teknologi GSM….

Monday, September 17, 2007

Akhirnya aku sadari bahwa konsistensi adalah hal yang sangat berat...
buktinya untuk upload tulisan ke "blog" ini susahnya bukan main..
padahal fasilitas tersedia.. cuma-cuma.. :-) .. ssstt..jangan bilang-bilang soalnya fasilitas kantor..
artikel sudah ada di hardisk..paling edit sedikit..

tetapi kok susahnya bukan main..?
kenapa ya..?

Wednesday, September 13, 2006

ORBIT SATELIT

Satelit berfungsi sebagai repeater atau pengulang sinyal informasi yang ditempatkan di angkasa. Prinsip kerjanya hampir sama dengan repeater radio pada komunikasi radio terrestrial, yaitu antenna satelit menerima sinyal yang dipancarkan dari antenna di stasiun bumi kemudian diperkuat dan dipancarkan kembali ke bumi dengan frekuensi yang berbeda

Teknologi satelit berawal dari tulisan Arthur C. Clarke (1945) yang berjudul Extra Terrestrial Relays, tulisan ini berawal dari kondisi pada waktu itu yaitu adanya keterbatasan jarak untuk transmisi radio terrestrial (permukaan bumi). Pada tulisan tersebut diungkapkan tentang visinya bahwa pada dasarnya telekomunikasi melalui radio bisa dilakukan menjangkau seluruh permukaan bumi apabila kita menempatkan tiga buah stasiun pengulang sinyal radio (relay station) di ruang angkasa pada suatu jarak tertentu .



Stasiun relay (satelit) tersebut ditempatkan pada suatu lintasan yang disebut ‘orbit’. Pembagian jenis orbit menurut jaraknya dari permukaan bumi adalah :

  1. Geostationer Earth Orbit (GEO), yaitu suatu lintasan di angkasa yang mengelilingi bumi dengan karakteristik antara lain :
  • Tinggi orbit : sekitar 35.800 km, diatas permukaan bumi
  • Periode Orbit : 24 jam
  • Kecepatan putar : 11.000 km/jam,
  • Waktu Tampak : Selalu tampak ( karena kecepatan putar satelit sama dengan kecepatan putar bumi
  • Delay Time : 250 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
  • Jumlah Satelit : 3 (Global Coverage)
  • Penggunaan : Banyak digunakan oleh satelit untuk sistem telekomunikasi tetap, seperti Palapa, Intelsat, Asiasat, dll.

Contoh penempatan satelit pada orbit geostasioner (1999) :

Satelit pada orbit geostasioner

2. Medium Earth Orbit (MEO), yaitu suatu lintasan di angkasa yang mengelilingi bumi dengan karakteristik antara lain :

  • Tinggi orbit : sekitar 6.000 – 12.000 km, diatas permukaan bumi
  • Periode Orbit : 5 - 12 jam
  • Kecepatan putar : 19.000 km/jam
  • Waktu Tampak : 2 – 4 jam per hari
  • Delay Time : 80 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
  • Jumlah Satelit : 10 – 12 (Global Coverage)
  • Penggunaan : Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak (mobile) misalnya satelit Oddysey dan ICO.

3. Low Earth Orbit (LEO), yaitu suatu lintasan di angkasa yang mengelilingi bumi dengan karakteristik antara lain sebagai berikut :

  • Tinggi orbit : 200 - 3000 km, diatas permukaan bumi
  • Periode Orbit : 1.5 jam
  • Kecepatan putar : 27.000 km/jam
  • Waktu Tampak :
  • Delay Time : 10 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
  • Jumlah Satelit : 50 (Global Coverage)
  • Penggunaan : Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi bergerak (mobile) contohnya satelit Iridium dan Global Star. .

Pembagian jenis orbit tidak hanya berdasar tingginya dari permukaan bumi tetapi juga dibagi menurut sudut lintasannya karena bumi berbentuk seperti bola, yaitu :




  1. Circular Equatorial Orbit

Orbit ini mempunyai sudut yang sejajar dengan garis horizon dan merupakan orbit geostasioner, yaitu tempat dimana sebagian besar satelit telekomunikasi berada. Pada orbit inilah seluruh permukaan bumi bisa dicakup oleh tiga satelit dengan perbedaan sudut sebesar 120 derajat, atau menurut perhitungan Intelsat posisi satelit tersebut adalah :

  • 30 O E (East) : area Afrika dan Eropa, atau diatas samudera India ( Indian Ocean Region/ IOR )
  • 150 O E (East) : area China dan Oceania, diatas samudra Pasifik ( Pacific Ocean Region / POR )
  • 90 O E (East) : area Amerika, diatas samudera Atlantik ( Atlantic Ocean Region / AOR ).

2. Elliptically Inclined Orbit

Orbit ini membentuk sudut inklinasi (miring) terhadap bidang khatulistiwa dengan kemiringan sekitar 63 derajat. Perioda orbit adalah 12 jam sehingga diperlukan minimal 2 satelit per hari yang harus tampak. Orbit ini dipakai untuk sistem komunikasi di daerah Rusia dan sekitarnya karena dengan kemiringan ini maka daerah disekitar kutub bisa dicakup Contoh satelit komunikasi yang menggunakan orbit ini adalah satelit Molniya milik Russia untuk keperluan telekomunikasi domestiknya.

3. Circular Polar Orbit

Orbit ini mempunyai lintasan yang tegak lurus terhadap garis khatulistiwa, sehingga apabila akan digunakan untuk telekomunikasi global perlu ditempatkan banyak satelit. Dipergunakan untuk keperluan navigasi, pengamatan di bidang meteorologi dan sumber-sumber alam.

Monday, September 11, 2006

Telekomunikasi

Menurut asal katanya Telekomunikasi (telecommunication) berasal dari kata "Tele" yang artinya"Jauh" dan "Komunikasi" yang artinya "Pengiriman Informasi". Jadi Telekomunikasi adalah pengiriman informasi dari jarak jauh.
Telekomunikasi menjadi suatu ilmu tersendiri yang terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi dimana saja mereka berada.

Pada jaman dahulu informasi jarak jauh disampaikan dalam bentuk kode-kode singkat yang mengandung arti tertentu dan dikirim melalui media suara dan visual seperti suara kentongan, suara peluit, cahaya lampu, kibaran bendera dan sebagainya, tentu saja dengan jarak yang sangat terbatas.

Pada tahun 1844, Samuel Morse (pencipta kode morse & mesin telegraf) berhasil mengirimkan informasinya sejauh lebih dari 60 km melalui bentangan kawat dari Washington ke Baltimore, Amerika Serikat. Mulai saat itulah dikembangkan saluran kawat sejauh ribuan kilometer di Amerika Serikat khususnya di sepanjang rel kereta api sebagai sarana pengiriman berita melalui sistem telegraph.

Pada tahun 1849, Antonio Meucci berhasil mengirimkan sinyal suara melalui kawat tembaga yang dikenal dengan sistem telepon. Selama ini yang kita tahu bahwa penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, tetapi setelah melalui penelitian dan persidangan yang dilakukan di Amerika Serikat (tahun 2002) kemudian dinyatakan bahwa Antonio Meucci-lah yang dinyatakan sebagai penemu sistem telephoni.

Pada tahun 1900, Guglielmo Marconi mematenkan penemuannya yaitu pengiriman telegraf tanpa melalui kabel yaitu dengan menggunakan gelombang radio. Mulai saat itulah dikembangkan teknologi wireless yaitu pengiriman informasi tanpa kabel.

Dilanjutkan dengan penemuan sistem televisi oleh John Logie Baird pada tahun 1925, peluncuran satelit ke angkasa (Sputnik1 oleh Soviet/1957, dan Echo oleh USA/1960) maka dimulailah industri telekomunikasi yang berkembang ke seluruh dunia.

Era saat ini adalah era komputer dan internet..nanti akan kita bahas di artikel selanjutnya..